Sunday, January 10, 2016

orang awampun mengerti

Aku terlahir di sebuah desa kecil di kota banyumas, ketika ku lahir aku disematkan sebuah agama yang mengharuskan sebagai identitas setiap manusia yaitu islam, tapi memang keluargaku, ibu bapak ku bukan praktisi agama atau penganut agama yang mendalam, yaaa bisa disebut bodoh terhadap kajian agama agama termasuk agama nya sendiri.
bagaimana tidak keadaan keluargaku hanya pas pasan - bapakku ia pekerja serabutan, apa saja ia kerjakan asalkan halal menurutnya, ibuku sebagai ibu rumah tangga hanya bisa membantu ekonomi keluarga dengan membuat gorengan yang dititipkan pada warung warung terdekat.
sehari hari kami hanya menjalani kehidupan ini dengan serba pas pasan, pagi bapakku berangkat mencari penghidupan dan sore pulang dengan hasil yang kadang tidak mencukupi untuk esok hari - tapi setiap malam sebelum tidur , kami terbiasa berkumpul dan ia memberi nasihat hanya sepotong kalimat - gunakan hatimu untuk melakukan sesuatu hidupmu akan tenang, - seperti inilah kehidupan kami setiap hari.
jangankan untuk mendapatkan kajian agama - jumatanpuun sangat jauh jarak nya maka wajar bila keluarga kami tiada yang melakukan sholat seperti umumnya orang islam, hanya sesekali bapakku mengikuti jumatan.
setelah sekarang aku beranjak dewasa - aku semakin tidak mengerti dengan keadaan manusia, ada partai, ada instansi, ada ormas, ada agama.
akuu sering tidak sengaja membaca atau mendengar berita tentang pertempuran antara sesama manusia, kadang aku berfikir apa ini artinya partai, instansi, ormas malahan agama.
mengapa kami dengan tempat yang damai di dusun kami - tiada yang saling menjatuhkan, gotong royong - tetangga nya sakit saling menjenguk, tetangganya ga punya trasi untuk masak di pinjami, setiap bertemu dengan sesama, kami saling sapa, dengan yang lebih muda kami saling menghargai dan menghormati.
ada apa dengan mu , kemajuan zaman ?
aku bingung karena aku bodoh - tak mengerti agama
yang ku mengerti hanya kedamaian dan saling mengerti

No comments:

Post a Comment